Minggu, 03 Agustus 2014

NIKMATNYA MEMEK IBU MUDA





"Nikmatnya Memek Ibu Muda"
Kisah ini berawal terjadi sebagai dampak
seringnya aku main chatting di kantor di
saat kerjaan lagi kosong. Mulai muda
aku adalah termasuk seorang
penggemar sex education, karena buat
aku sex adalah sesuatu yang indah jika
kita bisa menerjemahkannya dalam
bentuk visualnya. Dan memang mulai
SD, SMP sampai SMA hidup aku selalu
dikelilingi cewek-cewek yang cakep
karena memang aku bisa menjadi
“panutan” buat mereka, itu terbukti
dengan selalu terpilihnya aku menjadi
ketua osis selama aku menempuh
pendidikan.
Kembali pada ceritaku, dunia chatting
adalah ‘accses’ untuk mengenal banyak
wanita dengan segala status yang
mereka miliki; mulai ABG, mahasiswi, ibu
muda sampai wanita sebaya, di luar jam
kantor. Dan mulai dari sinilah aku mulai
mengenal apa itu “kehidupan sex having
fun”.
Suatu hari aku chatting dengan
menggunakan nickname yang
menantang kaum hawa untuk pv aku,
hingga masuklah seorang ibu muda yang
berumur 32 tahun sebut saja namanya
Via. Via yang bekerja di salah satu
perusahaan swasta sebagai sekretaris
dengan paras yang cantik dengan bentuk
tubuh yang ideal (itu semua aku ketahui
setelah Via sering kirim foto Via email
aku). Kegiatan kantor aku tidak akan
lengkap tanpa online sama dia setiap
jam kantor dan dari sini Via sering curhat
tentang kehidupan rumah tangganya.
Karena kita berdua sudah sering online,
Dia tidak segan-segan menceritakan
kehidupan sex nya yang cenderung tidak
bisa menikmati dan meraih kepuasan.
Kami berdua share setiap kesempatan
online atau mungkin aku sempatkan
untuk call dia.
Hingga suatu hari, kami putuskan untuk
jumpa darat sepulang jam kantor, aku
lupa tanggal berapa tapi yang pasti hari
pertemuan kami tentukan bersama hari
Jum’at. Setelah menentukan dimana aku
mau jemput, sepulang kantor aku
langsung kendarai mobil butut starletku
untuk meluncur di tempat yang janjikan.
Dengan perasaan deg-deg an, sepanjang
perjalanan aku berfikir secantik apakah
Via yang usianya lebih tua dari aku 2
tahun. Dan pikiranku terasa semakin
amburadul ketika aku bener-bener
ketemu dengan Via. Wow! Aku berdecak
kagum dengan kecantikan Via, tubuhnya
yang sexy dengan penampilannya yang
anggun membuat setiap kaum adam
berdesir melihatnya. Tidak terlihat dia
seorang ibu muda dengan 3 orang anak,
Via adalah sosok cewek favorite aku.
Mulai dari wajahnya, dadanya,
pinggulnya dan alamak.. pantatnya yang
sexy membuat aku menelan ludahku
dalam-dalam saat membayangkan
bagaimana jika aku bisa bercinta dengan
Via.
Tanpa pikir panjang dan menutupi
kegugupan aku. Aku memancing untuk
menawarkan pergi ke salah satu motel
di sudut kota (yang aku tahu dari
temanku). Sepanjang perjalanan menuju
hotel, jantungku berdetak kencang
setiap melirik paras Via yang cantik
sekali dan aku membayangkan jika aku
dapat menikmati bibirnya yang tipis..
Dan sepanjang itu juga “adik kecilku”
mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama
sampailah kami di salah satu Motel, aku
langsung memasukan mobilku kedalam
salah satu kamar 102.
Didalam kamar aku sangat grogi sekali
bertatapan dengan wajah Via..
“Met kenal Dandy,” Via membuka
obrolan.
“hey Via..,” aku jawab dengan gugup.
Aku benar-benar tidak percaya dengan
yang aku hadapi, seorang ibu rumah
tangga yang cantik sekali, sampai
sempat aku berfikir hanya suami yang
bego jika tidak bisa menyayangi wanita
secantik Via.
Kami berbicara hanya sekedar intermezo
saja karena memang kami berdua
tampak gugup saat pertemuan pertama
tersebut. Sedangkan jantungku berdetak
keras dibareng “adik kecilku” yang
sudah meronta ingin unjuk gigi.
“Dandy meskipun kita di sini, tidak apa-
apakan jika kita tidak bercinta,” kata
Via.
Aku tidak menjawab sepatah katapun,
dengan lembut aku gapai lengannya
untuk duduk di tepi ranjang. Dengan
lembut pula aku rangkul dia untuk
rebahan diranjang dan tanpa terasa
jantungku berdetak keras, bagaikan
dikomando aku menciumi leher Via yang
terlihat sanagt bersih dan putih.
“Via kamu sangat cantik sayang..,” aku
berbisik.
“Dann.. jangan please..,” desahan Via
membuat aku terangsang.
Lidahku semakin nakal menjelajahi leher
Via yang jenjang.
“Akhh Dandy..”
Tanpa terasa tanganku mulai nakal
untuk menggerayangi payudara Via yang
aku rasakan mulai mengencang
mengikuti jilatan lidahku dibalik
telinganya.
“Ooohh.. Danddyy..”
Via mulai mengikuti rangsangan yang
aku lakukan di dadanya. Aku semakin
berani untuk melakukan yang lebih
jauh..
“Via, aku buka jas kamu ya, biar tidak
kusut..,” pintaku.
Via hanya mengikuti pergerakan
tanganku untuk memreteli jasnya,
sampai akhirnya dia hanya mengenakan
tanktop warna hitam. Dadaku semakin
naik turun, ketika pundaknya yang putih
nampak dengan jelas dimukaku. Setelah
jas Via terbuka, aku berusaha naik di
tubuh dia, aku ciumi bibir Via yang tipis,
lidahku menjelajahi bibirnya dan
memburu lidah Via yang mulai
terangsang dengan aktivitas aku.
Tanganku yang nakal mulai menarik
tanktop warna hitam dan..
Wow.. tersembul puting yang kencang..
Tanpa pikir panjang aku melepas
lumatan di bibir Via untuk kemudian
mulai melpeas BH dan menjilati puting
Via yang berwana kecoklatan. Satu dua
kali hisapan membuat puting Via berdiri
dengan kencang.. sedangkan tangan
kananku memilin puting Via yang lain
nya.
“Ooohh Danndyy.. kamu nakal sekali
sayang..,” rintih Via.
Dan saat aku mulai menegang..
“Tok.. tok.. tok.. room service.” Ahh..
sialan pikirku, menganggu saja
roomboys ini. Aku meraih uang 50.000-
an dikantong kemejaku dengan harapan
supaya dia cepat pergi.
Setelah roomboy’s pergi, aku tidak
memberikan kesempatan untuk Via
bangkit dari pinggir. Parfum Via yang
harum menambah gairah aku untuk
semakin berani menjelajahi seluruh
tubuhnya. Dengan bekal pengetahuan
sex yang aku ketahui (baik dari majalah,
film BF maupun obrolan-obrolan teman
kantor), aku semakin berani berbuat
lebih jauh dengan Via. Aku beranikan diri
untuk mulai membuka CD yang
digunakan Via, dan darahku mendesir
saat melihat tidak ada sehelai
rambutpun di bagian vagina Via. Tanpa
berfikir lama, aku langsung menjilati,
menghisap dan sesekali memasukkan
lidahku ke dalam lubang vagina Via.
“Oohh.. Dan.. nikmat.. sayang,” Via
merintih kenikmatan setiap lidahku
menghujam lubang vaginanya dan
sesekali menekan kepalaku untuk tidak
melepaskan kenikmatan itu. Dan disaat
dia sedang menikmati jilatan lidahku,
telunjuk jari kiriku aku masukkan dalam
lubang vagina dan aku semakin tahu jika
dia lebih bisa menikmati jika
diperlakukan seperti itu. Terbukti Via
menggeliat dan mendesah disetiap
gerakan jariku keluar masuk.
“Aakkhh Dann.. kamu memang pintar
sayang..,” desah Via.
Disaat kocokkan jariku semakin cepat,
Via sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri
orang yang mau orgasme dan sesat
kemudian..
“Dann.. sayang.. aku nggak tahan.. oohh..
Dan.. aku mau..” visa menggelinjang
hebat sambil menggapit kedua pahanya
sehingga kepalaku terasa sesak
dibuatnya.
“Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-
crut-crut.”
Via merintih panjang saat clitorisnya
memuntahkan cairan kental dan
bersamaan dengan itu, aku membuka
mulut aku lebar-lebar, sehingga carian
itu tidak ada yang menetes sedikitpun
dalam mulutku.
Aku biarkan Via terlentang menikmati
orgasmenya yang pertama, sambil
membuka semua pakaian yang aku
kenakan, aku memperhatikan Via begitu
puas dengan foreplay aku tadi, itu
terlihat dari raut wajahnya yang begitu
berbinar-binar. Tanpa memberi waktu
panjang, aku segera menghampiri
tubuhnya yang masih lemas dan menarik
pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa
pikir panjang penisku yang berukuran 19
cm dengan bentuk melengkung,
langsung menghujam celah kenikmatan
Via dan sontak meringis..
“Aaakhh.. Dandy..,” desah Via saat
penisku melesak kedalam lubang
vaginanya.
“Dandyy.. penis kamu besar sekali..
aakkh..”
Aku merasakan setiap gapitan bibir
vaginanya yang begitu seret, sampai aku
berfikir suami macam apa yang tidak
bisa merasakan kenikmatan lubang
senggama Via ini?
Aku berpacu dengan nafsu, keringatku
bercucuran seperti mandi dan menetes
diwajah Via yang mulai aku rasakan
sangat menikmati permainan ini.
“Danddyy.. sudah.. sayang.. akhh..”
sembari berteriak panjang aku rasakan
denyutan bibir vagina mengapit batang
penisku. Dan aku rasakan cairan hangat
mulai meleleh dari vagina Via. Aku tidak
mempedulikan desahan Via yang
semakin menjadi, aku hanya berusaha
memberikan kepuasan bercinta, yang
kata Via belum pernah merasakan
selama berumah tangga. Setiap gerakan
maju mundur penisku, selalu membuat
tubuh Via menggelinjang hebat karena
memang bentuk penisku agak bengkok
ke kiri.
Tiba-tiba Via mendekap tubuhku erat
dan aku tahu itu tanda dia mencapai
orgasme yang kedua kalinya. Penisku
bergerak keluar masuk dengan cepat
dan..
“Dann.. aku.. mau.. keluarr lagi.. aakk..
Kamu hebat sayang, aku.. nggak
tahan..,” seiring jertian itu, aku
merasakan cairan hangat meleleh
disepanjang batang penisku dan aku
biarkan sejenak penisku dalam
vaginanya.
Sesaat kemudian aku melepas penisku
dan mengarahkan ke mulut Via yang
masih terlentang. Aku biarkan dia oral
penisku.
“Ahh..,” sesekali aku merintih saat
giginya mengenai kepala penisku. Disaat
dia asik menikmati batang penisku,
jariku yang nakal, mulai menelusuri
dinding vagina Via yang mulai basah lagi.
“Creek.. crekk.. crek..,” bunyi jariku
keluar masuk dilubang vagina Via.
“Ohh.. Dandy.. enak sekali sayang..”
1.. 2.. 3.. 4.. 5.. jariku masuk bersamaan
ke lubang vagina Via. Aku kocok keluar
masuk.., sampai akhirnya aku nggak
tahan lagi untuk mulai memasukkan
penisku, untuk menggantikan 5 jariku
yang sudah “memperkosa” lubang
kewanitaannya.
Dan..
“Ohh.. sayang aku keluar lagi..”
Orgasme yang ketiga diraih oleh Via
dalam permainan itu dan aku langsung
meneruskan inisiatif menindih tubuh Via,
berkali-kali aku masukkan sampai
mentok.
“Aaakhh.. sayang.. enak sekali.. ohh..,”
rintih Via. Bagaikan orang mandi,
keringatku kembali berkucuran,
menindih Via..
“Sayang aku boleh keluarin di dalam..,”
aku tanya Via.
“Jangan.. aku nggak mau, entar aku
hamil,” jelas Via.
“Nggak deh sayang jangan khawatir..,”
rengekku.
“Jangan Dandyy.. aku nggak mau..,”
rintihan Via membuat aku semakin
bernafsu untuk memberikan orgasme
yang berikutnya.
“Akhh.. oohh.. Dandy.. sayang keluarin
kamu sayang.. aakkhh..,” Via memintaku.
“Kamu jangan tunggu aku keluar Dandy..
please,” pinta Via.
Disaat aku mulai mencapai klimaks, Via
meminta berganti posisi diatas.
“Danndy aku pengen diatas..”
Aku melepas penisku dan langsung
terlentang. Via bangkit dan langsung
menancapkan penisku dlam-dalam di
lubang kewanitaannya.
“Akhh gila, penis kamu hebat banget
Dandy asyik.. oohh.. enak..,” Via merintih
sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Aduhh enak Dandy.. ”
Goyangan pinggul Via membuat
gelitikan halus di penisku..
“Via.. Via.. akh..,” aku mengerang
kenikmatan saat Via menggoyang
pinggulnya.
“Dandy.. aku mau keluar sayang..,”
sambil merintih panjang, Via
menekankan dalam-dalam tubuhnya
hingga penisku “hilang” ditelan
vaginanya dan bersamaan dengan itu
aku sudah mulai merasakan klimaks
sudah diujung kepala.
“Via.. Via.. ahh..”
Aku biarkan spermaku muncrat di dalam
vagianya.
“Croot.. croot..” semburan spermaku
langsung muncrat dalam lubang Via,
tetapi tiba-tiba Via berdiri.
“Aakhh Dandy nakal..”
Dan Via berlari berhamburan ke kamar
mandi untuk segera mencuci spermaku
yang baru keluar dalam vaginanya,
karena memang dia tidak menggunakan
pernah menggunakan KB.
Permainan itu berakhir dengan penuh
kenikmatan dalam diri kami berdua,
karena baru saat bercinta denganku, dia
mengalami multi orgasme yang tidak
bisa digambarkan dengan kata-kata.
“Dandy, kapan kamu ada waktu lagi
untuk lakukan ini semua sayang,” tanya
Via.
Aku menjawab lirih, “Terserah Via deh,
aku akan selalu sediakan waktu
buatmu.”
“Makasih sayang.. kamu telah
memberikan apa yang selama ini tidak
aku dapatkan dari suami aku,” puji Via.
“Dann.. kamu hebat sekali dalam
bercinta.. aku suka style kamu,” sekali
lagi puji Via.
Pertemuan pertama ini kita akhiri
dengan perasaan yang tidak bisa
digambarkan dengn kata-kata, dan
hanya kami berdua yang bisa rasakan
itu. Aku memang termasuk orang yang
selalu berusaha membuat pasanganku
puas dan aku mempuyai fantasi sex
yang tinggi sehingga tidak sedikit abg,
mahasiswi dan ibu muda yang hubungi
aku untuk sekedar membantu
memberikan kepuasan buat merek



Tidak ada komentar:

Posting Komentar